Sampel Foto

Belum ada posting

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Penghargaan Pancawarsa

Sebelumnya kita ucapkan selamat kepada Bpk. Drs.Dede Wahidin Saleh.MBA.MM selaku kepala sekolah (Mabigus) SMA Negeri 1 Dramaga, yang telah mendapatkan pengharggan Panca warsa  yang di berikan oleh Kwarda (kwaran Daerah Jawa Barat) yg sematkan pada 17-08-2013 oleh camat Dramaga.ketika berlangsungnya upacara memperingati kemerdekaan indonesia yang ke-68 yang bertempat di kec. Dramaga
Beliau mendapatkan lencana Pancawarsa Emas ke VI dengan masa bakti 30 tahun

Penghargaan Pancawarsa yaitu..:
penghargaan yang diperuntukkan baik bagi
anggota Gerakan Pramuka maupun bagi orang
dewasa di luar Gerakan Pramuka. Tanda
Penghargaan adalah tanda yang diberikan kepada
seseorang di dalam dan di luar Gerakan
Pramuka, sebagai penghargaan atas:
1) perilaku yang luhur, kesetiaan, keaktifan;
2) jasa, karya, dan darma baktinya;
3) keberanian yang luar biasa.
yang dianggap cukup berguna bagi kepentingan
dan perkembangan kepramukaan. Lencana Pancawarsa
yaitu tanda penghargaan yang diberikan kepada anggota dewasa
Gerakan Pramuka,sebagai
penghargaan atas kesetiaannya kepada organisasi
dan keaktifannya melakukan kegiatan orang
dewasa Gerakan Pramuka selama lima tahun atau
kelipatannya secara terusmenerus.
Macam Tanda Penghargaan Pancawarsa
(1) Lencana Pancawarsa I untuk masa bakti 5 tahun.
(2) Lencana Pancawarsa II untuk masa bakti 10 tahun.
(3) Lencana Pancawarsa III untuk masa bakti 15 tahun.
(4) Lencana Pancawarsa IV untuk masa bakti 20 tahun.
(5) Lencana Pancawarsa V untuk masa bakti 25 tahun.
(6) Lencana Pancawarsa VI untuk masa bakti 30 tahun.
(7) Lencana Pancawarsa VII untuk masa bakti 35 tahun.
(8) Lencana Pancawarsa VIII untuk masa bakti 40 tahun.
(9) Lencana Pancawarsa IX untuk masa bakti 45 tahun.
(10) Lencana Pancawarsa UTAMA untuk masa bakti 50
tahun atau lebih.
Berbentuk Pita Gantung, Lencana Pancawarsa I
sampai dengan IV dibuat dari logam berwarna
perak, sedangkan Lencana Pancawarsa V sampai
dengan Lencana Pancawarsa Utama dibuat dari
logam berwarna emas.
Untuk Tanda Harian Lencana Pancawarsa dibuat
dari kain berwarna biru dengan angka romawi
atau tulisan huruf kapital dibuat dari logam
berwarna perak atau kuning emas, yang
menunjukkan tingkat Lencana Pancawarsa
tersebut
Syarat Penerima Lencana Pancawarsa
a. Lencana Pancawarsa menandai kesetiaan, kepatuhan,
kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan
ketertiban anggota dewasa Gerakan Pramuka,
dalam menunaikan tugas kewajibannya selama
lima tahun atau kelipatan lima tahun
b. Anggota dewasa Gerakan Pramuka dapat menerima
dan mengenakan Lencana Pancawarsa apabila
yang bersangkutan telah memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1) Sudah dikukuhkan untuk memegang suatu
jabatan tertentu dalam Gerakan Pramuka.
2) Selalu bekerja dengan tekun, rajin, dan
bertanggungjawab atas tugas kewajiban yang
dibebankan kepadanya.
3)Selalu memperlihatkan usahanya untuk
meningkatkan pesertadidiknya atau
mengembangkan Gerakan Pramuka pada
umumnya.
4)Selalu menunjukkan usahanya untuk
meningkatkan pengetahuan, kecakapan
kepemimpinannya dan pengalamannya dalam
bidang tugas kewajibannya dan juga dalam
bidang kepramukaan lainnya.
5) Selalu menunjukkan usahanya untuk bersikap
dan bertindak sesuai dengan Trisatya dan
Dasadarma, Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, dan Sistem Among.
c.   Seorang anggota dewasa Gerakan Pramuka yang
selama lima tahun sejak diterimanya Lencana
Pancawarsa yang pertama, masih memenuhi
syarat-syarat seperti yang tercantum pada angka 2
di atas, dapat menerima dan mengenakan
Lencana Pancawarsa untuk lima tahun berikutnya
dan seterusnya.

Jumat, 16 Agustus 2013

SAKA KENCANA

Satuan Karya Pramuka (Saka) Kencana adalah
wadah kegiatan dan pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis
dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga
Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan
Kependudukan.
Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk
membina anggota Gerakan Pramuka agar dapat
menjadi tenaga kader pembangunan dalam
bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera
dan Pengembangan Kependudukan guna
memantapkan pelembagaan NKKBS sebagai cara
yang layak dan bertanggungjawab dari seluruh
keluarga dan masyarakat Indonesia.
Anggota Saka Kencana adalah :
1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2. Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka
dan Mabi Saka
3. Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang
berusia 16-25 tahun.

Syarat menjadi Anggota Saka Kencana :

1. Menyatakan keinginan untuk menjadi
anggota Saka Kencana secara suka rela

2. Bagi Pemuda yang belum menjadi anggota
Gerakan Pramuka harus dengan
sepengetahuan orang tua/walinya, dan
bersedia menjadi anggota Gugusdepan
Pramuka terdekat.

3. Bagi Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega berusia 16-25 tahun diharapkan
menyerahkan izin tertulis dari Pembina
Satuan dan Pembina Gugusdepan dan tetap
menjadi anggota Gugusdepan.

4. Bagi Pamong Saka mendapat persetujuan
dari Pembina Gugusdepan dan telah
mengikuti sedikitnya Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar

5. Bagi Instruktur Saka, memiliki pengetahuan,
keterampilan dan kecakapan di bidang
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
serta bersedia memberikan ilmunya kepada
anggota Saka.

6. Sehat jasmani dan rohani serta dengan
suka rela sanggup mentaati segala
ketentuan yang berlaku di dalam Saka
Kencana.

7. Pamong Saka dan Instruktur Saka tetap
diangkat dan dilantik oleh Ketua Kwartir
Ranting atau Ketua Kwartir cabang yang
bersangkutan dengan mengucapkan Tri
Satya dan menandatangani Ikrar.

8. Bagi Pimpinan Saka dan Mabi Saka,
bersedia memberikan bantuan yang bersifat
moril, organisatoris, materiil dan finansiil
kepada Saka serta sekurang-kurangnya
telah mengikuti Kursus Orientasi
Kepramukaan.

9. Pimpinan Saka dan Mabi Saka diangkat dan
dilantik oleh Ketua Kwartir yang
bersangkutan dengan mengucapkan Tri
Satya dan menandatangani Ikrar.
Saka Kencana meliputi 4 (empat) krida, yaitu :

1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi (KB dan KR)

2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan
Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)

3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi
Edukasi (Advokasi dan KIE)

4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi (KB dan KR), terdiri atas 4 (empat)
SKK :
1. SKK Pelayanan KB
2. SKK Masalah Kesehatan Reproduksi
3. SKK Kelangsungan hidup Ibu, Bayi dan Anak
Balita

4. SKK Kesehatan Reproduksi Remaja.
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga (KS dan PK), terdiri atas 3 (tiga) SKK :
1. SKK Bina Keluarga

2. SKK Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)

3. SKK Bina Lingkungan Keluarga.
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi
Edukasi (Advokasi dan KIE), mempunyai 5 (lima)
SKK :
1. SKK KIE Individu
2. SKK KIE Kelompok
3. SKK KIE Media Luar Ruang
4. SKK KIE melalui Media Cetak
5. SKK Advokasi.

Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM),
mempunyai 2 (dua) SKK :
1. SKK Bina Institusi Masyarakat Pedesaan
2. SKK Pendataan dan Pemetaan Keluarga.
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan
Saka Kencana adalah agar para Pramuka :
+Memiliki pengetahuan, pengertian,
keterampilan dan pengalaman dalam
memasyarakatkan NKKBS terhadap anggota
Pramuka dan Keluarga Indonesia.
+Mampu dan mau menyebarluaskan kepada
masyarakat tentang informasi dan
pengetahuan tentang Keluarga Berencana,
Keluarga Sejahtera dan Pembangunan
Kependudukan serta kaitannya dengan
Pembangunan sektor lain.
+Mampu memberikan latihan dan peranserta
dalam mendukung kegiatan Keluarga
Berencana, Keluarga Sejahtera dan
Pengembangan kependudukan kepada para
Pramuka di Gugusdepannya.
+Memiliki sikap yang rasional serta
bertanggungjawab dalam mewujudkan
kesadaran dan kepedulian keluarga sebagai
pemrakarsa dan pelaksana pembangunan
bangsa.
+Menumbuhkembangkan minat terhadap
Saka Kencana di setiap Gugusdepan dan
pembentukan Saka Kencana di setiap
Kwartir Ranting di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang semakin maju dan mandiri.

SAKA WANABAKTI

Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti
merupakan salah satu Saka (Satuan Karya) dalam
Gerakan Pramuka Indonesia yang memberikan
bekal pengetahuan dan ketrampilan khusus di
bidang kehutanan dan lingkungan hidup serta
menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab
dalam mengelola sumberdaya alam. Ruang
lingkup materinya meliputi pengelolaan hutan,
pemeliharaan hutan dan sumber daya alam,
penyelamatan hutan dan lingkungan hidup, dan
pemanfaatan hasil hutan bagi masyarakat.
Tentunya tanpa meninggalkan materi-materi
kepramukaan lainnya.
Satuan Karya Pramuka atau biasa disingkat
dengan saka merupakan terobosan yang
dilakukan oleh Gerakan Pramuka dalam
memberikan wadah kepada anggotanya, terutama
Penegak dan Pandega (berusia 16-25 tahun)
untuk mendalami berbagai bidang kejuruan.
Selain Saka Wanabakti juga masih terdapat
beberapa saka lainnya seperti Saka Bhayangkara,
Saka Dirgantara, Saka Bahari, Saka Wira Kartika,
Saka Taruna Bumi, Saka Bhakti Husada, dan Saka
Kencana (Keluarga Berencana).
Saka yang bergerak dalam bidang cinta kehutanan
dan lingkungan hidup ini terselenggara
berdasarkan Keputusan bersama antara
Departemen Kehutanan Republik Indonesia dan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang
ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1983 du
Jakarta.
Penyelenggaraan Saka Wanabhakti dilaksanakan
oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan
Departemen Kehutanan, Perum Perhutani
ataupun dengan LSM lingkungan hidup. Latihan
dan kegiatan Saka Wanabakti diselenggarakan di
tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) atau Kwartir
Cabang (Kabupaten/Kota).
Saka Wanabhakti beranggotakan:
Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
(Pendidik) dan Instruktur.
Pramuka Penegak (usia 16-20 tahun)
sebagai peserta didik
Pramuka Pandega (usia 21-25 tahun)
sebagai peserta didik
Pramuka Penggalang (usia 11-15 tahun)
juga dapat mengikuti kegiatan saka
Wanabakti sebagai peminat.
Dalam Saka Wanabhakti setiap anggota selain
diberikan materi kepramukaan sebagaimana dalam
kegiatan pramuka biasa juga diberikan penekanan
kepada beberapa materi yang berkaitan dengan
kehutanan, sumber daya alam dan lingkungan
hidup. Materi khusus dalam Saka Wanabhakti ini
di kelompokkan dalam 4 (empat) krida, yaitu:

1. Krida Tata Wana yang meliputi perisalah
hutan; pengukuran dan pemetaan hutan;
dan penginderaan jauh.

2. Krida Reksa Wana yang meliputi keragaman
hayati; konservasi kawasan; perlindungan
hutan; konservasi jenis satwa; konservasi
jenis tumbuhan; pemanduan; penelusuran
gua; pendakian; pengendalian kebakaran
hutan dan lahan ; pengamatan satwa;
penangkaran satwa; pengendalian
perburuan; dan pembudidayaan tumbuhan.

3. Krida Bina Wana yang meliputi konservasi
tanah dan air; perbenihan; pembibitan;
penanaman dan pemeliharaan; perlebahan;
budi daya jamur; dan persuteraan alam.

4. Krida Guna Wana yang meliputi:
pengenalan jenis pohon; pencacahan
pohon; pengukuran kayu; kerajinan hutan
kayu; pengolahan hasil hutan; dan
penyulingan minyak astiri.
Saka Wanabakti memiliki lambang yang berbentuk
segi lima di dalamnya terdapat lambang
Departemen Kehutanan dan lambang Gerakan
Pramuka. Lambang ini selain digunakan sebagai
bendera juga dikenakan sebagai tanda pengenal
yang dipasang di lengan baju sebelah kiri.
-Lambang ini mempunyai arti kiasan sebagai
berikut:
-Pohon hijau melambangkan hutan yang
subur yang mempunyai berbagai fungsi
dalam upaya konservasi sumberdaya alam
dan lingkungan hidup.
-Pohon hitam melambangkan hutan yang
produktif yang berfungsi sebagai sarana
pendukung pembangunan nasional.
Garis-garis lengkung biru melambangkan
fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
-Warna dasar coklat melambangkan tanah
yang subur berkat adanya usaha konservasi
tanah.
-Tunas kelapa kuning melambangkan
kegemilangan generasi muda yang
tergabung dalam Saka Wanabakti yang giat
mendukung pembangunan hutan dan
kehutanan serta pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
-Segilima melambangkan falsafah bangsa
yaitu Pancasila yang merupakan azas
tunggal bagi Saka Wanabhakti.
-Keseluruhan lambang Saka Wanabakti ini
mencerminkan anggota Satuan Karya
Pramuka Wanabakti yang aktif membantu
usaha pembangunan hutan dan kehutanan
serta pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup guna mencapai
masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.

Kamis, 15 Agustus 2013

SAKA BAHARI

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari adalah
wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat
dalam rangka menanamkan rasa cinta dan
menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi
kebaharian termasuk laut dan perairan dalam.
Tujuan dibentuknya Saka Bahari adalah untuk
membina dan mengembangkan anggota Gerakan
Pramuka agar :
-Memiliki tambahan pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan kecakapan
di bidang kebaharian, yang dapat menjurus
kepada kariernya di masa mendatang.
-Memiliki rasa cinta kepada laut dan
perairan dalam berikut seluruh isinya pada
khusunya dan rasa cinta kepada tanah air
Indonesia pada umumnya.
-Memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih
matang dalam menghadapi segala tantangan
hidup, terutama menyangkut kebaharian.
-Mampu menyelenggarakan proyek-proyek
kegiatan di bidang kebaharian secara positif
berdaya guna dan tepat guna, sesuai
dengan minat dan bakatnya serta
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
-Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan
dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan
usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta
didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan
nyata yang memberi kesempatan peserta didik
untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan
kecakapannya dengan menggunakan
perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.

Anggota Saka Bahari adalah :
1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2. Pramuka Penggalang Terap.
3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat
khusus

Syarat menjadi Anggota Saka Bahari :
1. Mendapat izin dari orang tua/wali dan
pembina Gugusdepan
2. Berusia antara 14-25 tahun
3. Sehat jasmani dan rokhani
4. Berminat dan bersedia untuk berberan aktif
dalam segala kegiatan Saka Bahari

Saka Bahari meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Sumberdaya Bahari
2. Krida Jasa Bahari
3. Krida Wisata Bahari
4. Krida Reksa Bahari

Krida Sumberdaya Bahari, terdiri atas 6 (enam)
SKK :
1. SKK Penangkapan Ikan
2. SKK Alat Penangkap Ikan
3. SKK Budidaya Laut
4. SKK Pengolahan Hasil laut
5. SKK Budidaya Air Payau/Tambak
6. SKK Pertambangan Mineral.

Krida Jasa Bahari, terdiri atas 9 (sembilan) SKK :
1. SKK Listrik
2. SKK Mesin
3. SKK Pengecatan
4. SKK Elektronika
5. SKK Pengelas
6. SKK Perencana Kapal
7. SKK Perahu Motor
8. SKK Pelaut
9. SKK Operator Alat Bongkar Muat.

Krida Wisata Bahari, mempunyai 8 (delapan)
SKK :
1. SKK Renang
2. SKK Layar
3. SKK Selam
4. SKK Dayung
5. SKK Ski Air
6. SKK Pemandu Wisata Laut
7. SKK Selancar Angin
8. SKK Penyelamatan di Pantai.
Krida Reksa Bahari, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
1. SKK Navigasi
2. SKK Telekomunikasi
3. SKK Isyarat Bendera
4. SKK Isyarat Optik
5. SKK Pelestarian Sumberdaya Laut
6. SKK Pengemudi Sekoci
7. SKK SAR di Laut.

Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan
Saka Bahari adalah :
Mampu dan dapat memanfaatkan segala
pengetahuan, pengalaman dan
kecakapannya untuk ikut berperan serta
secara aktif dalam Pembangunan Nasional,
khususnya di bidang kebaharian.
Merasa ikut bertanggungjawab terhadap
kelestarian lingkungan hidup yang
menyangkut kebaharian

SAKA TARUNA BUMI

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi
para Pramuka untuk meningkatkan dan
mengembangkan kepemimpinan,
pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan kecakapan para
anggotanya, sehingga mereka dapat
melaksanakan kegiatan nyata dan
produktif serta bermanfaat dalam
mendukung kegiatan pembangunan
pertanian. Pembinaan Saka Taruna
Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka
bekerja sama dengan Departemen
Pertanian , LIPI, dan Lembaga
Holtikultura.
Krida-krida dalam Saka Taruna Bumi,
sebagai berikut.
1. Krida Pertanian dan Tanaman
Pangan
2. Krida Pertanian Tanaman
Perkebunan
3. Krida Perikanan
4. Krida Peternakan
5. Krida Pertanian Tanaman
Holtikultura.
SKK Bidang Taruna Bumi adalah
sebagai berikut
Krida Pertanian
Tanaman Pangan,
terdiri atas 6
(enam) SKK, yakni:
1. SKK Petani Padi
2. SKK Petani
Jagung
3. SKK Petani
Kacang Kedelai
4. SKK Petani
kacang Tanah
5. SKK Petani Ubi
Kayu
6. SKK Petani Ubi
Jalar.
Krida Pertanian
Tanaman
Perkebunan, terdiri
atas 11 (sebelas)
SKK, yakni:
1. SKK Petani
Cengkeh
2. SKK Petani
Kelapa
3. SKK Petani
Karet
4. SKK Petani
Obat-obatan
5. SKK Petani
Kopi
6. SKK Petani
Panili
7. SKK Petani
Coklat
8. SKK Petani
Lada
9. SKK Petani
Kapas
10. Petani
Tembakau
11. SKK Petani
Tebu.
Krida Perikanan,
mempunyai 9
(sembilan) SKK,
yakni:
1. SKK Petani
Ikan Nila
2. SKK Petani
Ikan Mas
3. SKK Petani
Ikan Gurami
4. SKK Petani
Ikan Lele
5. SKK Petani
Katak
6. SKK Petani
Belut
7. SKK Petani
Bandeng
8. SKK Petani
Udang
9. SKK Petani
Ikan Hias.
Krida
Peternakan,
mempunyai 12
(dua belas) SKK,
yakni:
1. SKK Peternak
Kerbau
2. SKK Peternak
Sapi
3. SKK Peternak
Kuda
4. SKK Peternak
Sapi Perah
5. SKK Peternak
Kambing
6. SKK Peternak
Babi
7. SKK Peternak
Puyuh
8. SKK Peternak
Kelinci
9. SKK Peternak
Ayam
10. SKK
Peternak Itik
11. SKK
Peternak Lebah
12. SKK
Peternak
Merpati.
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura,
mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK,
yakni:
1. SKK
Petani
Rambutan
2. SKK
Petani
Pisang
3. SKK
Petani
Mangga
4. SKK
Petani
Nanas
5. SKK
Petani
Durian
6. SKK
Petani
Semangka
7. SKK
Petani
Apel
8. SKK
Petani
Salak
1. SKK
Petani
Pepaya
2. SKK
Petani
Jeruk
3. SKK
Petani
Anggur
4. SKK
Petani
Jambu
5. SKK
Petani
Duku
6. SKK
Petani
Alpokat
7. SKK
Petani
Tomat
8. SKK
Petani
Cabe
1. SKK
Petani
Bayam
2. SKK
Petani
Kangkung
3. SKK
Petani
Kacang
Panjang
4. SKK
Petani
Kubis
5. SKK
Petani
Sawi
6. SKK
Petani
Wortel
7. SKK
Petani
Suplir
8. SKK
Petani
Palma
1. SK
Petani
Cemara
2. SK
Petani
Anggre
3. SK
Petani
Mawar
4. SK
Petani
Melati
5. SK
Petani
Kaktus
6. SK
Petani
Seledri
7. SK
Petani
Bonsai
8. SK
Petani
Bawan
Putih/
Merah

SAKA BAKTI HUSADA

Saka Bakti Husada adalah wadah
pengembangan pengetahuan,
pembinaan keterampilan, penambahan
pengalaman dan pemberian
kesempatan untuk membaktikan
dirinya kepada masyarakat dalam
bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada
tanggal 17 Juli 1985 , dengan
dilantiknya Pimpinan Saka Bakti
Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka yang
kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia pada
tanggal 12 November 1985 sebagai Hari
Kesehatan Nasional di Magelang .
Sebagai dasar dari pelaksanaan
kegiatan Saka Bakti Husada, maka
diterbitkannya petunjuk
penyelenggaraan nomor 053 tahun
1985.
Saka Bakti Husada bertujuan untuk
mewujudkan kader pembangunan di
bidang kesehatan, yang dapat
membantu melembagakan norma hidup
sehat bagi semua anggota Gerakan
Pramuka dan masyarakat di
lingkunganya. Kegiatan kesakaan
dilaksanakan di gugusdepan dan
satuan karya Pramuka disesuaikan
dengan usia dan kemampuan jasmani
dan rohani peserta didik. Kegiatan
pendidikan tersebut dilaksanakan
sedapat-dapatnya dengan praktek
berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan peserta didik untuk
menerapkan sendiri pengetahuan dan
kecakapannya dengan menggunakan
perlengkapan yang sesuai dengan
keperluannya.
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada,
sebagai berikut.
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Kecakapan Khusus Kelompok
Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
Krida Bina
Lingkungan Sehat
1. Penyehatan
Perumahan
2. Penyehatan
Makanan dan
Minuman
3. Pengamanan
Pestisida
4. Pengawasan
Kualitas Air
5. Penyehatan Air
Krida Bina Keluarga
Sehat
1. Kesehatan Ibu
2. Kesehatan Anak
3. Kesehatan
Remaja
4. Kesehatan Usia
Lanjut
5. Kesehatan Gigi
dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
Krida
Penanggulangan
Penyakit
1. Penanggulangan
Penyakit Malaria
2. Penanggulangan
Penyakit Demam
Berdarah
3. Penanggulangan
Penyakit Anjing
Gila
4. Penanggulangan
Penyakit Diare
5. Penanggulangan
Penyakit TB Paru
6. Penanggulangan
Penyakit
Kecacingan
7. Imunisasi
8. Gawat Darurat
9. HIV / AIDS
Krida Bina Gizi
1. Perencanaan
Menu
2. Dapur
Umum
Makanan/
Darurat
3. UPGK dalam
Pos Pelayanan
Terpadu
4. Penyuluh
Gizi
5. Mengenal
Keadaan Gizi
Krida Bina Obat
1. Pemahaman
Obat
2. Taman Obat
Keluarga
3. Pencegahan
dan
Penanggulangan
Penyalahgunaan
Zat Adiktif
4. Bahan
Berbahaya bagi
Kesehatan
5. Pembinaan
Kosmetik
Krida Perilaku
Hidup Bersih
dan Sehat
(PHBS)
1. Bina PHBS
di Rumah
2. Bina PHBS
di Sekolah
3. Bina PHBS
di Tempat
umum
4. Bina PHBS
di Instansi
Pemerintah
5. Bina PHBS
di Tempat kerja

SAKA WIRAKARTIKA

Saka Wira Kartika baru berupa saka
rintisan yang mulai dilaksanakan pada
akhir tahun 2007 . Pembentukannya
berdasarkan Peraturan Bersama Kepala
Staf Angkatan Darat dengan Ketua
Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/
X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28
Oktober 2007 tentang kerjasama dalam
usaha pembina dan pengembangan
pendidikan bela negara dan
kepramukaan.

Krida-krida dalam Saka Wira Kartika,
sebagai berikut.
1. Krida Survival
2. Krida Pionering (Perintis)
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida penanggulangan bencana
alam

SAKA DIRGANTARA

Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan praktis di bidang
kedirgantaraan guna menumbuhkan
kesadaran untuk membaktikan dirinya
dalam pembangunan nasional. Satuan
Karya ini membidangi bidang
kedirgantaraan, umumnya saka ini
hanya berada di wilayah yang memiliki
potensi kedirgantaraan, dengan kata
lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya
memperbantukan para profesional di
bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak
perusahaan penerbangan dan klub
aeromodelling . Pelatihan biasanya
diadakan di sebuah Pangkalan Udara
tertentu.

Krida-krida dalam Saka Dirgantara,
sebagai berikut.
1. Krida Olahraga Dirgantara
2. Krida Pengetahuan Dirgantara
3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok
Kedirgantaraan, sebagai berikut.
Krida Olah Raga
Dirgantara
1. Terbang
Bermotor
2. Terbang
Layang
3. Aeromodelling
4. Terjun
Payung
5. Layang
Gantung
Krida
Pengetahuan
Dirgantara
1. Aerodinamika
2. Pengaturan
Lalu Lintas Udara
(PLLU)
3. Meteorologi
4. Fasilitas
Penerbangan
5. Navigasi
Udara

SAKA DIRGANTARA

Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan
untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan praktis di bidang
kedirgantaraan guna menumbuhkan
kesadaran untuk membaktikan dirinya
dalam pembangunan nasional. Satuan
Karya ini membidangi bidang
kedirgantaraan, umumnya saka ini
hanya berada di wilayah yang memiliki
potensi kedirgantaraan, dengan kata
lain memiliki landasan udara.
Pelatihan Saka Dirgantara umumnya
memperbantukan para profesional di
bidang kedirgantaraan, TNI AU, pihak
perusahaan penerbangan dan klub
aeromodelling . Pelatihan biasanya
diadakan di sebuah Pangkalan Udara
tertentu.

Krida-krida dalam Saka Dirgantara,
sebagai berikut.
1. Krida Olahraga Dirgantara
2. Krida Pengetahuan Dirgantara
3. Krida Jasa Kedirgantaraan

Kecakapan Khusus Kelompok
Kedirgantaraan, sebagai berikut.
Krida Olah Raga
Dirgantara
1. Terbang
Bermotor
2. Terbang
Layang
3. Aeromodelling
4. Terjun
Payung
5. Layang
Gantung
Krida
Pengetahuan
Dirgantara
1. Aerodinamika
2. Pengaturan
Lalu Lintas Udara
(PLLU)
3. Meteorologi
4. Fasilitas
Penerbangan
5. Navigasi
Udara

SAKA BHYANGKARA

BAB I
Pengertian

a. Satuan Karya Pramuka, disingkat SAKA,
adalah wadah pendidikan guna menyalurkan
minat, mengembangkan bakat dan pengalaman
para Pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi.

b. Bhayangkara, berasal dari bahasa sansekerta,
yang mengandung arti penjaga, pengawal, dan
pelindung keselamatannegara dan bangsa.

c. Saka Bhayangkara, adalah wadah pendidikan
guna menyalurkan minat dan mengembangkan
bakat serta pengalaman para Pramuka Penegak
dan Pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan
dan teknologi dibidang keBhayangkaraan
sehingga mereka menjadi anggota masyarakat
yang baik, peduli terhadap keamanan, ketertiban
masyarakat di lingkungan baik local, nasional
maupun internasional.

d. Pimpinan Saka Bhayangkara, adalah bagian
dari kelengkapan kwartir ditingkatnya yang
bertugas membantu kwartir dalam menentukan
kebijaksanaan mengenai pemikiran, perencanaan
dan petunjuk tekhnis mengenai kagiatan Saka
Bhayangkara.

e. Majelis Pembimbing Saka Bhayangkara,
disingkat Mabi Saka Bhayangkara adalah suatu
badan dari gerakan Pramuka ditingkatnya
berkewajiban memberikan bimbingan dan bantuan
yang bersifat moral organisatoris, materiil dan
finansial kepada Saka Bhayangkara di tingkatnya.

f.    Pamong Saka Bhayangkara, adalah anggota
dewasa gerakan Pramuka yang bertanggung jawab
atas pembinaan dan pengembangan Saka
Bhayangkara yang menjadi tanggung jawabnya.

g. Instruktur Saka Bhayangkara, adalah anggota
dewasa gerakan Pramuka atau seseorang yang
bukan anggota gerakan Pramuka, karena
kemampuan dan keahliannyauntuk membantu
pamong Saka Bhayangkara dalam melaksanakan
pembinaan dan pengembangan Saka Bhayangkara
yang menjadi tanggung jawabnya.

h. Dewan Saka Bhayangkara, adalah badan
yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara
ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota
krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin
pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari-
hari.

i.    Krida, adalah satuan kecil yang merupakan
bagian kecil dari Saka Bhayangkarasebagai wadah
kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan
bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang
beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.

j.    KeBhayangkaraan, adalah kegiatan yang
berkaitan dengan keamanan negaradalam rangka
menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan UUD Negara Republik Indonesian Tahun
1945.

k. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat,
disingkat KAMTIBMAS adalah keperluan hakiki
masyarakat yang mendambakan suasana aman
dan tertib dalam tata kehidupannya. Keamanan
akan senantiasa berkaitan dengan perasaan
masyarakat yang mendambakan :
Perasaan bebas dari ganguan fisik dan
psikis (security)
Adanya rasa kepastian dan bebas dari
kekhawatiran, keraguan dan ketakutan
(surity)
Perasaan ilindungi dari segala macam
bahaya (safety)
Perasaan damai dan tentram lahir batin
(peace)
Bentuk dan Macam Kegiatan

a. Latihan Saka Bhayangkara secara berkala
yang dilaksanakan di luar latihan gugus depan.
Latihan berkala ini diadakan ditingkat ranting/
cabang dilaksanakan oleh dewan Saka
Bhayngkara yang didampingi oleh Pamong Saka
dan Instruktur Saka.

b. Kegiatan berkala yang dilaksanakan dalam
menghadapi kejadian-kejadian penting tertentu,
misalnya Hari Besar Nasional, Hari Pramuka, Hari
Bhayangkara dan lain sebagainya.  Diadakan
setingkat Ranting, Cabang, Daerah disesuaikan
dengan kepentingannya. Lomba dalam rangka
HUT Bhayangkara hasil seleksi tiap daerah atau
Polda satu orang Pramuka Saka Bhayangkara Putri
dan satu orang Saka Bhayangkara Putra
dipersiapkan untuk mengikuti lomba Saka
Bhayangkara tingkat nasional yang
diselenggarakan oleh Panitia HUT Bhayangkara
Tingkat Mabes Polri.

c. Perkemahan Bakti Saka Bhayangkara
disingkat Pertikara disebut juga dengan
PERSABRAHA (Perkemahan Saka Bhayngkara),
yaitu perkemahan yang diikuti oleh anggota Saka
Bhayangkara dan diisi oleh kegiatan-kegiatan
lainnyadalam rangka ikut serta bertanggung jawab
memelihara, membina, menciptakan dan
mengembangkan suasana aman dan tertib
dikalangan masyarakat sesuai dengan bekal
pengetahuan dan kemampuan yang ada pada
dirinya, misalnya kegiatan penanganan masalah
pencurian, kecelakaan lalu lintas, bencana alam,
Siskamling dan lain sebagainya dengan melibatkan
masyarakat setempat khususnya kaum muda.
Kegiatan Pertikara diadakan ditingkat Ranting,
Cabang, Daerah dan Nasionaldilaksanakan
sekurang-kurangnya sekali masa Bhakti Kwartir
yang bersangkutan.

d. Lomba Saka Bhayangkara yang disingkat
dengan LOKABRAHA yaitu kegitan lomba yang
diikuti oleh para anggota Saka Bhayangkara
dalam rangka memperagakan kemampuan
pengetahuan keterampilan dan kecakapan
anggota. Lokabraha diadakan ditingkat Ranting,
Cabng, Daerah dan Nasional dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
Tingkat ranting sekali dalam tiga bulan
Tingkat cabang sekali dalam enam bulan
Tingkat daerah sekali dalam satu tahun
Tingkat nasinal sekali dalam satu tahun

e. Perkemahan antar Saka yang disingkat
dengan PERAN SAKA yaitu perkemahan yang
pesertanya lebih dari satu macam Saka, misalnya
Saka Bhayangkara bersama Saka Dirgantara dan
Saka Bhakti Husada, sedapat mungkin diikuti
oleh semua Saka yang ada pada wilayah yang
bersangkutan. PERAN SAKA diadakan Tingkat
Ranting, Cabang dan Daerah sekurang-kurangnya
sekali dalam masa bhakti Kwartir Gerakan
Pramuka yang bersangkutan.

Rabu, 14 Agustus 2013

Hari Pramuka ke -52

Presiden SBY selaku pembina upacara berpesan,
banggalah jadi anggota Pramuka, tunas2 emas
generasi muda Indonesia.

Selasa, 13 Agustus 2013

14 Agustus, Bukan HUT Gerakan Pramuka tapi Hari Pramuka

Setiap tanggal 14
Agustus, Pramuka
seluruh Indonesia
memperingati Hari
Pramuka. Sebagian
kalangan ada yang
mengatakan HUT
Gerakan Pramuka atau
HUT Pramuka, padahal
tanggal 14 Agustus
bukanlah hari lahir
Gerakan Pramuka.
Tetapi mengapa Hari
Pramuka jatuh pada
tanggal 14 Agustus?
Secara yuridis formal
Gerakan Pramuka lahir
pada tanggal 20 Mei
1961, karena pada
tanggal tersebut Pj.
Presiden Republik
Indonesia
menandatangani
Keputusan Presiden
Nomor 238 Tahun 1961.
Berdasarkan keputusan
presiden tersebut,
maka berbagai
organisasi kepanduan
yang ada di Indonesia
melebur menjadi satu
organisasi yang disebut
dengan Gerakan
Kepanduan Praja Muda
Karana disingkat
Gerakan Pramuka.
Walaupun secara
yuridis formal Gerakan
Pramuka lahir pada 20
Mei 1961, namun
pendidikan kepanduan
dan organisasi
kepanduan muncul di
Indonesia jauh sebelum
Indonesia merdeka.
Konon terbitnya
Keputusan Presiden
nomor 238 Tahun 1961
juga penuh dengan
pergulatan politik,
bahkan dokumen ini
tidak ditandatangani
oleh Soekarno namun
oleh Pejabat Presiden
Ir. H. Djuanda pada
tanggal 20 Mei 1961.
Pada saat itu Presiden
Soekarno sedang
melawat ke luar negeri,
pertanyaan yang
mengemuka adalah
mengapa tidak
menunggu Presiden
pulang ke tanah air
dan segenting itukah
penandatanganan
penyatuan puluhan
organisasi kepanduan
ke dalam Gerakan
Pramuka sehingga
tanpa harus menunggu
kepulangan Soekarno?
Pertanyaan yang
sampai sekarang belum
dijelaskan kepada
publik secara
gamblang. Konon versi
keputusan presiden
yang akhirnya
diterbitkan berbeda
dengan draf yang
masuk ke staf
kepresidenan. Adalah
H. Mutahar yang
memberikan informasi
adanya draf yang
berbeda itu kepada Sri
Sultan dan akhirnya
mendesak Pejabat
Presiden untuk segera
menandatangani
Keputusan Presiden
238 tahun 1961
sebagaimana kita kenal
sekarang ini.
Namun demikian pada
tanggal 14 Agustus 1961
toh akhirnya Presiden
Soekarno menyerahkan
panji-panji Gerakan
Pramuka kepada Sri
Sultan
Hamengkubuwono IX
sebagai Ketua Kwartir
Nasional Gerakan
Pramuka yang pertama.
Tanggal itulah yang
kemudian diperingati
menjadi Hari Pramuka.
Dari rentetan panjang
terbentuknya Gerakan
Pramuka, masih tersisa
satu pertanyaan besar,
dimanakah naskah asli
Keputusan Presiden
Nomor 238 Tahun 1961
disimpan? Sampai
sekarang tidak ada
yang bisa menjelaskan.
Informasi tentang
naskah asli Keputusan
Presiden Nomor 238
Tahun 1961 sekabur
naskah asli
Supersemar.
Jika pada awalnya
terdapat keputusan
politik untuk
membersihkan sisa-sisa
paham Baden Powell,
maka tugas yang
diemban Sri Sultan
adalah membersihkan
pengaruh komunis
pada tubuh Gerakan
Pramuka. Karena pada
proses awal
pembentukannya
Gerakan Pramuka
dipandang sebagai
organisasi yang
potensial bagi komunis
untuk mengembangkan
sayapnya.
Pergulatan politik
itulah yang akhirnya
membawa Gerakan
Pramuka masuk di
sekolah pada awal
masa orde baru.
Dikhawatirkan akan
ditunggangi oleh eks-
PKI, maka Gerakan
Pramuka dititipkan di
sekolah. Sehingga
bermunculan
Gugusdepan yang
berpangkalan di
sekolah sebagaimana
kita kenal sekarang ini.
Dan ini akhirnya
menjadi gerakan yang
sifatnya masif bahkan
siswa diwajibkan
mengikuti kegiatan
kepramukaan atau
minimal menggunakan
seragam pramuka pada
hari tertentu di
sekolah.

Kegiatan Pramuka - Giat SGTD (Siaga, Galang, Tegak, Dega)


Kegiatan Pramuka atau dalam bahasa
lainya kita sebut kepramukaan pada
materi Pengertian Pramuka,
Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
telah kita ulas secara umum di Materi
Pramuka ini. Secara lebih jelasnya
mengenai beberapa aktivitas
kepramukaan tingkat siaga,
penggalang, penegak dan pandega akan
kita ulas secara terpisah di postingan
kali ini, atau hadhara dapat
menyebutnya dengan singkat Giat
SGTD.
Materi Pramuka kali ini sangat
sederhana sekali, karena sahabat-
sahabat pramuka di seluruh Nusantara
pasti secara umum telah
mengetahuinya, sehingga postingan
kali ini hanya berfungsi sebagai
feedback (umpan balik) dari ilmu-ilmu
pramuka yang telah diketahui, khusus
para pembina mungkin saja dapat
memberikan masukkan sebagai
penambahan relevansi yang lebih baik.
Berikut Beberapa Kegiatan Pramuka
yang ada berdasarkan golongan
keanggotaan.

KEGIATAN PRAMUKA SIAGA

Perkemahan Sehari (Persari)
Kegiatan pramuka siaga ini mencakup
kegiatan di luar lapangan (out door
activity) yang lebih banyak bermain di
alam bebas. Pada tahap ini, model
perkemahanya hanyalah sehari saja,
kalau saya menyebutnya dengan P4
(Pergi Pagi Pulang Petang) untuk
mengajarkan kepada para siaga nilai
kekompakan dan mini edukasi dari
para pembina (yanda dan bunda).
Darmawisata
Para Pramuka Siaga pergi ketempat-
tempat tertentu sebagai ajang rekreasi
dan menambah pengalamanya, setelah
itu menceritakan apa saja yang telah
di dapat dari hasil perjalanan yang di
lalui. hal ini untuk melatih nilai
responsive dan kepedulian para
anggota pramuka terhadap sesama dan
lingkungan serta melatih daya ingat
yang dimiliki.

Karnaval
Tidak berbeda dengan karnaval pada
umumnya, para siaga melakukan pawai
serta menampilkan hasil karya
kreativitasnya
Kegiatan Lainya
Beberapa kegiatan Pramuka siaga yang
lain misalnya permainan bersama,
pameran siaga, pasar siaga, pentas
seni budaya pramuka dan lain-lain.

KEGIATAN PRAMUKA PENGGALANG

Jambore
Jambore merupakan pertemuan
pramuka penggalang dalam bentuk
perkemahan besarm atau sering
disebut dengan pesta penggalang,
Jambore diselenggarakan oleh kwartir
Gerakan Pramuka setempat. Misalnya
Jambore Nasional di selenggarakan
oleh Kwartir Nasional (se Indonesia) ,
Jambore Daerah di selenggarakan oleh
Kwartir Daerah (Se provinsi), Jambore
Cabang di selenggarakan oleh Kwartir
Cabang (Kabupaten), dan Jambore
Ranting di selenggarakan oleh Kawrtir
Ranting (Kecamatan).
Lomba Tingkat
Lomta tingkat adalah pertemuan regu
pengalang dalam bentuk lomba
kegiatan kepramukaan (rally scout).
Lomba tingakt di laksanakan mulai
dari tingkat gugus depan (LT-I),
Ranting (LT-II), Cabang (LT-III),
Daerah (LT-IV) dan Nasional (LT-V).
Setiap regu penggalang terbaik pada
setiap lomba tingkat, berhak ikut serta
ke tingkat tertinggi (LT-V).
Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru)
Kegiatan ini diperuntukan untuk
Pimpinan Regu dan Wakil Pimpinan
Regu untuk dilatih keterampilanya
dalam memimpin anggota pramuka
penggalang yang lainya.
Kegiatan Lainya
Sama halnya seperti pramuka siaga,
pramuka penggalang juga masih ikut
serta dalam kegiatan karnaval, pentas
seni budaya, darmawisata dan lain
sebagainya serta ikut dalam aneka
ajang perkemahan, wide games dan
lain sebagainya.

KEGIATAN PRAMUKA PENEGAK & PRAMUGA PANDEGA

Pramuka Penegak dan Pandega sudah
memiliki nilai karakteritik kesamaan
kegaitan, meskipun pada beberapa
kegiatan terdapat perbedaan, namun
secara umum masih dapat dikatakan
sama. Kegiatan kepramukaan untuk
golongan Pramuka Penegak dan
Pandega ini meliputi :

Raimuna
Raimuna, adalah pertemuan Pramuka
Penegak dan Pandega dalam bentuk
perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
Pramuka, seperti Raimuna Ranting,
Raimuna Cabang, Raimuna Daerah,
Raimuna Nasional.

Perkemahan Wirakarya (PW)
Perkemahan Wirakarya (PW) adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka
mengadakan integrasi dengan
masyarakat dan ikut serta dalam
kegiatan pembangunan masyarakat. PW
diselenggarakan oleh semua jajaran
kwartir secara reguler, khusus untuk
PW Nas, diselenggarakan apabila
dipandang perlu.

Gladian Pimpinan Satuan
Gladian Pimpinan Satuan, adalah
kegiatan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega bagi Pemimpin
Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan
Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus
Dewan Ambalan / Racana, yang
bertujuan memberikan pengetahuan di
bidang manajerial dan kepemimpinan.
Dianpinsat diselenggarakan oleh
gugusdepan, kwartir ranting atau
kwartir cabang. Kwartir daerah dan
Kwartir Nasional dapat
menyelenggarakan Dianpinsat bila
dipandang perlu.

Perkemahan
Perkemahan, adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega yang diselenggarakan secara
reguler untuk mengevaluasi hasil
latihan di gugusdepan dalam satu
periode, seperti Perkemahan Saptu
Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at
Saptu Minggu (Perjusami),
perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
Perkemahan Bakti
Perkemahan Bakti (Perti), adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega berbentuk
perkemahan besar, dalam rangka
mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalamannya selama mengadakan
pembinaan, baik di gugusdepan
maupun di Satuan karya Pramuka
(Saka) dalam bentuk bakti kepada
masyarakat.

Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega berbentuk penjelajahan,
dalam rangka mengaplikasikan
pengetahuan tentang ilmu medan,
peta, kompas dan survival.
Latihan Pengembangan Kepemimpinan
(LPK)
Latihan Pengembangan Kepemimpinan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk
menanamkan dan mengembangkan jiwa
kepemimpinan bagi generasi muda
agar dapat ikut serta dalam mengelola
kwartir dan diharapkan di kemudian
hari mampu menduduki posisi
pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
Latihan Pengelola Dewan Kerja
(LPDK)
Latihan Pengelola Dewan Kerja,
adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk
memberikan pengetahuan dan
pengalaman mengenai manajemen
Dewan Kerja, sehingga para anggota
Dewan Kerja dapat mengelola dewan
kerjanya secara efektif dan efisien.
Kurus Instruktur Muda
Kursus Instruktur Muda, adalah
pertemuan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega pengembangan
potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi,
kelompok maupun organisasi untuk
mensukseskan pelaksanaan upaya
Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Pengentasan Kemiskinan dan
Penanggulangan Bencana.

Penataran
Penataran, Seminar, dan Lokakarya,
adalah pertemuan Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega untuk mengkaji
suatu permasalahan dan merumuskan
hasil kajian serta memecahkan masalah
secara bersama, sebagai bahan
masukan bagi perkembangan Gerakan
Pramuka.

Sidang Paripurna (Sidpar)
Sidang Paripurna, adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega untuk menyusun program
kerja bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega dalam satu tahun
program, dan akan dijadikan bahan
dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musppnaitera
Musyawarah Pramuka Penegak dan
Pandega Puteri dan Putera
(Musppanitera), adalah pertemuan
Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega untuk menyusun perencanaan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega di wilayah kwartir
dalam satu masa bakti kwartir/dewan
kerja dan akan dijadikan bahan pada
musyawarah kwartirnya.

Jumat, 09 Agustus 2013

Seragam Anggota Gerakan Pramuka Terbaru 2013

SK Kwarnas TENTANG PAKAIAN SERAGAM 
ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA TERBARU 2013

Gerakan Pramuka melakukan perubahan seragam pramuka yang diatur dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menggantikan Keputusan Kwartir nasional Gerakan Pramuka Nomor 226 Tahun 2007. Dalam Petunjuk Penyelenggaraan tersebut ada perubahan seragam anggota Gerakan Pramuka dari seragam yang lama ke Seragam yang baru. 

Ada beberapa perubahan atau perbedaan yang mencolok antara seragam yang baru dengan seragam yang lama, antara lain:

  1. Pada seragam tingkat Pramuka Siaga putera maupun puteri, adanya penambahan berupa list berwarna coklat tua pada bagian lengan dan saku.
  2. Untuk anggota pramuka tingkat Penggalang puteri, pada baju  seragam sama dengan baju seragam untuk anggota putera yang dimana memamakai dua saku tempel di dada kanan dan kiri dan tidak ada lipatan melintang di atas dada. Sebelumnya baju seragam putri tidak ada saku di dada dan ada lipatan di atas dada, atau baju seragam antara putera dan puteri mengenakan model pakaian yang berbeda 
  3. Untuk anggota puteri semua tingkatan menggunakan setangan leher seperti setangan leher Pangeran dan menggunakan ring, yang dimana sebelumnya anggota puteri mengenakan Pita Leher.
  4. Tutup kepala anggota putri untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega dengan tutup kepala berbahan laken / beludru. Sebelumnya menggunakan tutup kepala yang terbuat dari anyaman
  5.  Untuk anggota putra untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega , adanya Penambahan saku muncul di kanan kiri celana dan saku tempel di bagian belakang kanan dan kiri yang jumlah sakunya sebanyak enam saku.Sebelumnya anggota putera mengenakan celana dengan empat saku berupa dua saku dalam di samping kanan dan kiri serta dua saku lagi di belakang kanan kiri.
Berikut ini gambar seragam anggota Gerakan Pramuka sesuai salinan PP no. 174 Tahun 2012.


















  

  

  

  

 
  

  

 



Untuk lebih lengkapnya tentang seragam pramuka yang terbaru sesuai SK Kwarnas No. 174 Tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Seragam Anggota Gerakan 

Kamis, 08 Agustus 2013

BERKEMAH YG BAIK DAN BENAR


Jadi anggota Pramuka tapi gak
pernah berkemah rasanya tidaklah
lengkap, karena penerapan metode
pendidikan Kepramukaan salah
satunya melalui kegiatan berkemah.
tujuan dan ssalah satu upaya
penerapaasaran kegiatan tentunya
anda sudah mengenal betul. Namun
demikian banyak yang kurang
memahami bagaimana tatacara
berkemah yang baik. Adakalanya
bahkan memiliki resiko tinggi. Nah,
bagaimana berkemah yang benar ?
Untuk suatu perkemahan yang baik,
pentahapan yang harus ditempuh
adalah :
a. Persiapan
1) Penentuan waktu, tempat, tujuan
dan biaya.
2) Pengadaan peralatan, peninjauan
lokasi.
3) Pemberitahuan dan perijinan.
( Ijin Ortu dan Keamanan setempat)
4) Pembentukan Panitia.
5) Membuat jadwal kegiatan/ acara
dan mempersiapkan acara pengganti
bila situasi dan kondisi cuaca
berubah-ubah.
6) Memantapkan kesiapan mental,
fisik dan ketrampilan.
b. Pelaksanaan
Kegiatan hendaknya sesuai rencana,
dilaksanakan menurut perkembangan
keadaan dan diusahakan adanya
acara pengganti atau tambahan,
serta faktor pengamanan dan
keselamatan peserta harus
diperhatikan.
c. Penyelesaian
Pembongkaran tenda-tenda,
kebersihan lingkungan dan
pengecekan barang harus
dilaksanakan secara tertib.
Syarat-syarat memilih tempat
berkemah adalah :
a. Tanahnya rata atau sedikit
miring berumput.
b. Ada pohon pelindung.
c. Ada saluran pengeringan
pembuangan air.
d. Dekat sumber air.
e. Terjamin keamanannya, terutama
ancaman dari binatang buas,
melata/ berbisa.
f. Tidak terlalu dekat dengan
kampung dan jalan raya.
g. Tidak terlalu jauh dari pasar,
pos kesehatan, pos keamanan.
h. Hindari angin masuk ke dalam
tenda, dengan cara didirikan tenda
membujur menurut mata angin.

PERJALANAN PENEGAK

PERJALANAN PENEGAK

Menurut arah proses
pembinaan berdasarkan tingkat
penegak adalah sebagai berikut:

1. Penegak Bantara merupakan
masa latihan bakti Penegak

2. Penegak Laksana merupakan
masa pengabdian, pada masa ini
diharapkan mampu mengembangkan
nalar dan analisa baik terhadap
lingkungan sekitar maupun dangan
keilmuanya.
Berdasarkan arah proses
pembinaan tersebut maka tahapan-
tahapan yang dihadapi seorang
Pramuka Penegak adalah sebagai
berikut:
1. Tamu Penegak

a. Tamu Penegak adalah seorang
pramuka penggalang yang karena
usianya dipindahkan dari pasukan
penggalang ke ambalan penegak,
atau pemuda yang berusia 16
sampai 22 tahun yang belum pernah
menjadi anggota pramuka.

b. Waktu menjadi tamu penegak paling
lama 3 (tiga) bulan.

c. Selama menjadi tam,u penegak
diberi kesempatan menyesuaikan
diri dengan adapt istiadat yang
berlaku di Ambalan Gugus Depan
pilihannya tersebut.
d. Bagi anggota ambalan diberi untuk
mengenal, mengamati serta menilai
tamu penegak tersebut

2. Calon Penegak
adalah tamu penegak yang dengan
sukarela menyatakan diri sangup
menaati kode
kehormatan pramuka, peraturan
serta adapt ambalan dan diterima
oleh semua
anggota ambalan untuk menjadi
anggota tersebut.

a. Lamanya menjadi
calon anggota penegak minimal 4
(empat) bulan.

b. Persiapan status
dari tamu penegak menjadi calon
penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang
mengandung pendidikan bagi
segenap anggota
ambalan tersebut.

c. Calon penegak harus
mawas diri dan menghargai orang
lain serta menyadari hak dan
kewajiban, antara
lain:
-Belum mempunyai hak suara dalam
musyawarah.
-Mempunyai hak bicara dalam
diskusi, pertemuan, dan
musyawarah.
-Mengikuti acara ambalan yang
bersangkutan.
-Menyelesaikan SKU tingkat penegak
bantara.
-Menjaga dan mengembangkan nama
baik Ambalan.
-Setiap calon penegak didampingi
dua orang penegak bantara atau
laksana dari ambalan yang
bersangkutan.

3. Penegak Bantara
Penegak bantara adalah calon
penegak yang telah memenuhi SKU
bagi penegak bantara dan menaati
kode kehormatan pramuka serta
adapt ambalan
Perpindahan dari calon penegak
menjadi penegak bantara
dilaksanakan dengan upacara
pelantikan, yang bersangkutan
mengucapkan janji Tri Satya dengan
sukarela dan berhak memakai tanda
kecakapan umum penegak bantara.
Selama menjadi penegak bantara
diberi kesempatan latiahan
membaktikan diri kepada masyarakat
dan membentuk kepribadian yang
kuat.latihan dan kegiatan lainnya
untuk:
-Menyelesaikan SKU
bagi penegak laksana sehingga
dapat dilantik sebagai penegak
laksana.
-Menempuh syarat
kecakapan khusus sesuai dengan
minat dan bakat sehingga
mendapatkan Tanda
kecakapan khusus.
-Mengembangkan bakat
dan minatnya disatuan karya
pramuka (SAKA).
-Mencari kesempatan
untuk mengikuti kursus Pembina
mahir serta kursus lainnya yang
diselenggarakan
gerakan pramuka atau instansi
lainnya.
-Berperan serta
dalam memberikan bantuan kepada
kwartir sesuai dengan kemampuan
dan kesempatan
yang ada padanya.

4. Penegak Laksana
Penegak laksana adalah penegak bantara
yang telah memenuhi SKU bagi
penegak serta menaati kode
kehormatan pramuka serta adapt
ambalan
Perpindahan dari penegak bantara
menjadi penegak laksana
dilaksanakan dengan upacara
kenaikan tingkat dengan
mengucapkan ulang janji Tri Satya
dengan sukarela dan berhak
memakai tanda kecakapan tingkat
laksana
Selama menjadi penegak laksana diberi
tugas memimpin kegiatan bakti
untuk gerakan pramuka dan
masyarakat
Seorang penegak laksana wajib
melanjutkan latihan dan kegiatannya
bahkan dikembangkan terus untuk:

1. Menyelesaikan SKU tingkat pandega
sehingga dapat dilantik menjadi
pandega
tpat pada waktunya

2. Menambbah jumlah dan bobot dalam
menempuh syarat kecakapan khusus
sehingga mendapat tanda kecakapan
khusus (TKK) yang lebih tinggi

3. Memperdalam dan memperluas
keikutsertaannya dalam SAKA

4. Mengikuti kursus dan pelatihan gerakan
pramuka maupun yang
lainnya

5. Memberikan kesempatan untuk
membaktikan dirinya dalam
membantu
menyelenggarakan latihan atau
kegiatan untuk pramuka siaga ayau
penggalang

6. Berperan serta dalam memberikan
bantuan kepada kwartir sesuai
dengan
kemampuan dan kesempatan yang
ada padanya

7. Mulai merubah sikap dari masa
menerima ke masa memberi atau
berbakti

8. Berusaha untuk menempuh syarat
PRAMUKA GARUDA sehingga menjadi
Pramuka Penegak Garuda
Salah satu cara untuk merangsang
dan mendorong pramuka penegak
agar dapat terus meningkatkan
kemampuan pribadinya adalah
melalui tanda penghargaan sebagai
Pramuka Garuda.Pramuka Penegak
Garuda adalah pramuka penegak
yang telah memenuhi syarat
penegak garuda, dan menandakan
seorang pramuka yang dapat
menjadi teladan dan telah memnuhi
persyaratan serta memilki tanda
pramuka garuda.Tanda pramuka
garuda merupakan tanda kecakapan
tertinggi yang diberikan kepada
seorang pramuka yang memenuhi
persyaratan pramuka garuda. Dan
juga sebagai alat yang mempunyai
nilai-nilai pendidikan dalam rangka
menerapkan prinsip dasar
kepramukaan dan metode
kepramukaan.Tujuan pemberian
tanda pramuka penegak garuda
adalah untuk merangsang dan
mendorong para pramuka penegak
agar senantiasa bersungguh-
sungguh mengamalkan Tri Satya dan
Dasa Darma pramuka dan melatih
diri sehingga dapat menjadi teladan
baik bagi anggota Gerakan Pramuka
maupun generai muda lainnya

Twitter Facebook Favorites